Minggu, 08 Mei 2016

REVIEW FILM




"KETIKA MAS GAGAH PERGI"




Genre :Drama
Sutradara:Firman Syah
Penulis:Fredy Aryanto
Pemain : 
Hamas Syahid sebagai (Mas Gagah )
Aquino Umar sebagai (Gita)
Masaji Wijayanto sebagai (Yudi)
Izzah Ajrina sebagai (Nanda)

Tanggal Tayang : Januari 2016
Rumah Produksi : IndoBroadCast
Durasi : 96 Menit      



Film “ Ketika Mas Gagah Pergi “ ini menceritakan tentang Gita ( Aquino Umar ) yang bangga pada kakaknya bernama Gagah ( Hamas Syahid Izzudin ). Gadis tomboy yang selalu ceria itu merasa bangga bisa memiliki kakak seperti gagah yang baik, cerdas , tampan , dan gaul. Selain itu , gagah sendiri membantu ibunya menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal.
Saat Gita tahu bahwa Mas Gagah akan pergi ke Ternate , Maluku Utara untuk menyelesaikan penelitian skripsinya selama 2 bulan , dia kaget.

REVIEW JURNAL




Judul

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Jurnal

Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya
Volume dan Halaman

Vol 12 , Halaman 45-54
Tahun

2014
Penulis

Zunaidah dan Ardi Novarandi Aif Budiman
Review

Yulia Aulia Nisa -20140720118-BTNMK-PAI C
Tanggal Review

13 April 2016
Tujuan penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dari Unit Bisnis SPBU PT. Putra Kelana
Makmur Grup Batam
Metode Penelitian

Jenis Penelitian


Subjek Penelitian



Jenis penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ini karyawan Unit Bisnis SPBU PT. Putra Kelana
Makmur Grup Batam, 198 orang. Sampel diambil dengan klaster dibagi dari kontrak kerja
status, sampel adalah 132 responden
Teknik Pengumpulan Data


Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Analisis.

Analisis data yang digunakan analisis regresi linier ganda

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dependen



Variabel  Dependen dalam penelitian ini adalah  motivasi (X1) mempunyai t hitung  sebesar 8.455 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari a (0.000<0.050). ini berarti Ho ditolak, yaitu motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Cara dan Alat Mengukur Variabel Dependen

Definisi Operasional Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah  Variabel budaya organisasi  (X2) mempunyai t hitung sebesar 6.550 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari a (0.050). ini berarti Ho ditolak, yaitu budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Langkah-Langkah Penelitian

Hasil Penelitian
.a) motivasi adalah positif dan signifikan mempengaruhi
kinerja karyawan. b) Budaya Organisasi juga dipengaruhi secara positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. c) Motivasi dan budaya organisasi secara simultan, positif dan
secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan
Kekuatan Penelitian
Kekuatan penelitian ini adalah alat yang digunakan dalam penelitian berupa  populasi dan sampel  cukup sulit karena harus menggunakan rumus  Slovin. sehingga dalam pengambilan datanya membutuhkan waktu yang cukup lama sepeti pada metode kuantitatif
Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian ini adalah dalam waktu yang cukup lama untuk mendapatkan data.
Rekomendasi Hasil Penelitian
Penelitian ini cukup menarik untuk diteliti lebih dalam agar kinerja karyawan mengetahui betapa pentingnya sebuah motivasi dalam perusahaan.


REVIEW BUKU






BAB 1


MATERI KAJIAN ILMU KALAM:AKIDAH

            Islam sebagai agama mempunyai dua dimensi,yaitu keyakinan atau akidah dan sesuatu yang d amalkan atau alamiah.Islam adalah agama Samawi yang beRsumber dari Allah SWT.yang di wahyukan kepada Nabi SAW.yang berintikan keimanan dan perbuatan.Keimanan dalam agama Islam merupakan dasar atau fondasi.yang di atasnya berdiri syariat Islam.

NAMA-NAMA LAIN ILMU KALAM DAN SEBAB-SEBAB PENAMAANNYA

          Ilmu tauhid mempunyai beberapa nama dan penamaan yaitu sebagai berikut:




  1.   Ilmu Tauhid: dinamakan ilmu tauhid karena pokok pembahasannya di titik beratkan kepada ke-Esa-an Allah SWT.Tauhid yaitu percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mempercayai tidak ada yang menjadi sekutu baginya. 
  2. Ilmu Ushuluddin: dinamakan Ushuluddin karena objek pembahasan utamanya adalah dasar-dasar agama yang merupakan masalah esensial dalam ajaran Islam.
  3. Ilmu Kalam:dinamakan Ilmu Kalam karena dalam pembahasannya mengenai eksistensi Tuhan dan hal-hal yang berhubungan dengan-Nya digunakan argumen-argumen filosofis dengan menggunakan logika atau mantik
  4. Ilmu Teologi: dinamakan ilmu teologi karena pembahasannya mencangkup persoalan-persoalan dasar dan soal pokok seperti ketuhanan,iman,kuur
  5. Ilmu Hakikat: dinamakan Ilmu Hakikat karena ilmu ini menjelaskan hakikat segala sesuatu,sehingga dapat menyakini akan kepercayaan yang benar(hakiki
  6. Ilmu Makrifat: disebut Ilmu Makrifat karena dengan pengetahuan ini dapat mengetahui benar-benar tentang Allah dan segala sifat-sifat-Nya dan dengan keyakinan yang teguh.

Senin, 11 April 2016

ILMU TANPA DIAMALKAN BAGAIKAN POHON YANG TAK BERBUAH

 Artikel Murni


 ILMU TANPA DIAMALKAN BAGAIKAN POHON YANG TAK BERBUAH



     Berbahagialah bagi mereka yang cinta akan ilmu. Karena ilmu merupakan lentera kehidupan yang akan selalu menyinari kehidupan kita. Apabila kita mempunyai ilmu maka kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan baik di dunia maupun  di akhirat.Karena ilmu merupakan perantara dari semua yang kita butuhkan di dunia yang bersifat materi.
    Dengan ilmu derajat kita akan naik di mata Allah SWT dan pastinnya dimata manusia. Apabila kita mempunyai ilmu maka berbagilah kepada orang lain, karena apabila ilmu itu dibagikan maka akan bermanfaat dan kita tentunnya akan mendapatkan pahala , Karena berilmu saja tidak cukup , tanpa diiringi dengan iman dan aqidah yang kuat nan kokoh.

Minggu, 10 April 2016

ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA

Tugas Kuliah

 ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA


   A.   WUJUD ALLAH SWT
             Wujud (ada) -nya Allah SWT adalah sesuatu yang badihiyah.untuk membuktikan wujud-Nya dapat
dikemukakan beberapa dalil,antara lain;
1. Dalil Fitrah
           Allah SWT menciptakan manusia dengan fitrah bertuhan atau dengan kata lain setiap anak manusia di lahirkan sebagai seorang muslim.seperti dalam hadis yang artinya;“Setiap anak di lahirkan dalam keadaan fitrah,maka ibu bapak-nyalah(yang akan berperan) ’mengubah’ anak itu menjadi seorang Yahudi,atau Nasrani,atau Majusi.....’’(HR.Bukhari).  Jadi hadits di atas bisa kita pahami ‘’ setiap anak di lahirkan sebagai seseorang muslim’’.Namun demikian fitrah manusia tersebut barulah merupakan potensi dasar yang harus di pelihara dan di kembangkan.Apabila fitrah tersebut tertutup oleh beberapa faktor luar,manusia akan lari dan menentang fitrahnya sendiri. 

Seperti dalam Al-quran (Yunus 10;22) yang artinnya;‘’ Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan.Sehingga apabila kamu berada di dalam di dalam bahtera,dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik,dan mereka bergembira karenanya,datanglah angin badai,dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya,dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya) ,maka mereka berdo’a kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata mata. (Mereka berkata) ’’sesungguhnya jika Engkau  menyelamatkan kami dari bahaya ini,pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur.’’(Yunus 10;22)

      Dengan demikian fitrah ini,kita dapat mengambil kesimpulan bahwa secara esensi tidak ada seorang manusia pun yang tidak bertuhan.Yang ada hanyalah mereka mempertuhankan sesuatu  yang bukan Tuhan yang sebenarnya (Allah).  Misalkan seorang atheis mempertuhankan ‘’atheisme’’, seorang materialis mempertuhankan ‘’materialisme.

Mewujudkan Pendidikan Karakter Yang Berkualitas

 Artikel dari Internet


Mewujudkan Pendidikan Karakter Yang Berkualitas

Dalam tataran teori, pendidikan karakter sangat menjanjikan bagi menjawab persoalan pendidikan di 

Indonesia. Namun dalam tataran praktik, seringkali terjadi bias dalam penerapannya. Tetapi sebagai sebuah upaya, pendidikan karakter haruslah sebuah program yang terukur pencapaiannya. Bicara mengenai pengukuran artinya harus ada alat ukurnya, kalo alat ukur pendidikan matematika jelas, kasih soal ujian jika nilainya diatas strandard kelulusan artinya dia bisa. Nah, bagaimana dengan pendidikan karakter?


Jika diberi soal mengenai pendidikan karakter maka soal tersebut tidak benar-benar mengukur keadaan sebenarnya. Misalnya, jika anda bertemu orang yang tersesat ditengah jalan dan tidak memiliki uang untuk melanjutkan perjalananya apa yang anda lakukan? Untuk hasil nilai ujian yang baik maka jawabannya adalah menolong orang tersebut, entah memberikan uang ataupun mengantarnya ke tujuannya. Pertanyaan saya, apabila hal ini benar-benar terjadi apakah akan terjadi seperti teorinya? Seperti jawaban ujian? Lalu apa alat ukur pendidikan karakter? 

Sabtu, 09 April 2016

4 Kemampuan dasar guru profesional. Secara sederhana dapat diungkapkan bahwa guru profesional adalah guru yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya menurut kriteria tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Menurut UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, ada 4 kompetensi (kemampuan) dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional dalam pendidikan.