Senin, 11 April 2016

ILMU TANPA DIAMALKAN BAGAIKAN POHON YANG TAK BERBUAH

 Artikel Murni


 ILMU TANPA DIAMALKAN BAGAIKAN POHON YANG TAK BERBUAH



     Berbahagialah bagi mereka yang cinta akan ilmu. Karena ilmu merupakan lentera kehidupan yang akan selalu menyinari kehidupan kita. Apabila kita mempunyai ilmu maka kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan baik di dunia maupun  di akhirat.Karena ilmu merupakan perantara dari semua yang kita butuhkan di dunia yang bersifat materi.
    Dengan ilmu derajat kita akan naik di mata Allah SWT dan pastinnya dimata manusia. Apabila kita mempunyai ilmu maka berbagilah kepada orang lain, karena apabila ilmu itu dibagikan maka akan bermanfaat dan kita tentunnya akan mendapatkan pahala , Karena berilmu saja tidak cukup , tanpa diiringi dengan iman dan aqidah yang kuat nan kokoh.

Minggu, 10 April 2016

ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA

Tugas Kuliah

 ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA


   A.   WUJUD ALLAH SWT
             Wujud (ada) -nya Allah SWT adalah sesuatu yang badihiyah.untuk membuktikan wujud-Nya dapat
dikemukakan beberapa dalil,antara lain;
1. Dalil Fitrah
           Allah SWT menciptakan manusia dengan fitrah bertuhan atau dengan kata lain setiap anak manusia di lahirkan sebagai seorang muslim.seperti dalam hadis yang artinya;“Setiap anak di lahirkan dalam keadaan fitrah,maka ibu bapak-nyalah(yang akan berperan) ’mengubah’ anak itu menjadi seorang Yahudi,atau Nasrani,atau Majusi.....’’(HR.Bukhari).  Jadi hadits di atas bisa kita pahami ‘’ setiap anak di lahirkan sebagai seseorang muslim’’.Namun demikian fitrah manusia tersebut barulah merupakan potensi dasar yang harus di pelihara dan di kembangkan.Apabila fitrah tersebut tertutup oleh beberapa faktor luar,manusia akan lari dan menentang fitrahnya sendiri. 

Seperti dalam Al-quran (Yunus 10;22) yang artinnya;‘’ Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan.Sehingga apabila kamu berada di dalam di dalam bahtera,dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik,dan mereka bergembira karenanya,datanglah angin badai,dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya,dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya) ,maka mereka berdo’a kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata mata. (Mereka berkata) ’’sesungguhnya jika Engkau  menyelamatkan kami dari bahaya ini,pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur.’’(Yunus 10;22)

      Dengan demikian fitrah ini,kita dapat mengambil kesimpulan bahwa secara esensi tidak ada seorang manusia pun yang tidak bertuhan.Yang ada hanyalah mereka mempertuhankan sesuatu  yang bukan Tuhan yang sebenarnya (Allah).  Misalkan seorang atheis mempertuhankan ‘’atheisme’’, seorang materialis mempertuhankan ‘’materialisme.

Mewujudkan Pendidikan Karakter Yang Berkualitas

 Artikel dari Internet


Mewujudkan Pendidikan Karakter Yang Berkualitas

Dalam tataran teori, pendidikan karakter sangat menjanjikan bagi menjawab persoalan pendidikan di 

Indonesia. Namun dalam tataran praktik, seringkali terjadi bias dalam penerapannya. Tetapi sebagai sebuah upaya, pendidikan karakter haruslah sebuah program yang terukur pencapaiannya. Bicara mengenai pengukuran artinya harus ada alat ukurnya, kalo alat ukur pendidikan matematika jelas, kasih soal ujian jika nilainya diatas strandard kelulusan artinya dia bisa. Nah, bagaimana dengan pendidikan karakter?


Jika diberi soal mengenai pendidikan karakter maka soal tersebut tidak benar-benar mengukur keadaan sebenarnya. Misalnya, jika anda bertemu orang yang tersesat ditengah jalan dan tidak memiliki uang untuk melanjutkan perjalananya apa yang anda lakukan? Untuk hasil nilai ujian yang baik maka jawabannya adalah menolong orang tersebut, entah memberikan uang ataupun mengantarnya ke tujuannya. Pertanyaan saya, apabila hal ini benar-benar terjadi apakah akan terjadi seperti teorinya? Seperti jawaban ujian? Lalu apa alat ukur pendidikan karakter? 

Sabtu, 09 April 2016

4 Kemampuan dasar guru profesional. Secara sederhana dapat diungkapkan bahwa guru profesional adalah guru yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya menurut kriteria tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Menurut UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, ada 4 kompetensi (kemampuan) dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional dalam pendidikan.

Senin, 04 April 2016

Harapan bukanlah impian tetapi sebauh jalan

Jika Cobaan sepanjang Sungai, maka Kesabaran itu seluas Samudra. Jika Harapan sejauh Hamparan Mata memandang, maka Tekad mesti seluas Angkasa membentang. Jika Pengorbanan sebesar Bumi, maka Keikhlasan harus seluas Jagad Raya.”  __RezhaPrasetyo
Harapan, ya suatu hal yang selalu ada dalam setiap langkah kehidupan manusia, tak terkecuali kita. Sebuah harapan selalu menyertai kita. Seperti harapan mendapatkan bonus penghasilan, atau mengikuti sebuah undian berhadiah  berharap mendapatkan sebuah hadiah utama. Ya benar sekali harapan akan selalu membawa motivasi untuk kita melangkah satu persatu. Sebuah langkah mudah dalam membangun harapan adalah sebuah keyakinan. Hal utama untuk membangun semua yang kita inginkan.